kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas tlogosari wetan

POKOK BAHASAN : Alat Bantu Membersihkan Gigi SUB POKOK BAHASAN : 1. Macam dan Cara Penggunaan Sikat Lidah Tujuan, Macam dan Cara Penggunaan Dental Floss Penggunaan Obat Kumur atau Mouthwash SASARAN : 31 Siswa SDN Palebon 01 TEMPAT : Aula SDN Palebon 01 HARI, TANGGAL : Selasa, 04 Oktober 2022 DURASI : 60 menit TUJUAN INSTRUKSIONAL Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang alat bantu membersihkan gigi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat menyebutkan macam sikat lidah dan menjelaskan cara penggunaan sikat lidah dengan baik dan benar tanpa melihat catatan. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat menyebutkan tujuan, macam dan cara penggunaan dental floss dengan baik dan benar tanpa melihat catatan. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat menjelaskan definisi, indikasi penggunaan, serta kandungan dan manfaat obat kumur atau mouthwash dengan baik dan benar tanpa melihat catatan. METODE Ceramah Tanya Jawab Demonstrasi MEDIA Powerpoint Sikat lidah Dental floss Obat Kumur Kuesioner pretest dan posttest PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM) No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta 1 5 menit Pembukaan e. Menyapa dan mengucap salam f. Apersepsi Menjawab salam, memperhatikan, dan memahami 2 45 menit Penyampaian materi Tanya jawab Demonstrasi Memperhatikan, memahami, dan bertanya 3 10 menit Penutup e. Menyampaikan simpulan f. Mengucapkan terimakasih dan salam penutup Memperhatikan, memahami, dan menjawab salam MATERI Sikat Lidah Pengertian Pembersihan lidah adalah suatu prosedur sederhana dan cepat yang membantu menghilangkan organisma dan debris pada lidah. Pembersihan lidah dapat dilakukan dengan menggunakan tongue scraper (Idham., et al, 2013). Masyarakat secara umum telah terbiasa menggosok gigi dan juga menggunakan mouth wash untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Namun, jarang sekali masyarakat yang menggunakan tongue cleaner dan memperhatikan kebersihan lidah. Karena menurut American Dentist Association (ADA), bahwa menggosok gigi saja hanya dapat menurunkan bau mulut sebanyak 25% saja. Sedangkan menggosok gigi dan menyikat lidah dapat menurunkan bau mulut sebanyak 85%. Bau mulut di sini dapat dikorelasikan dengan jumlah bakteri yang ada dalam rongga mulut (Nurrosyidah & Wahjudi, 2017). Bagian dorsum lidah termasuk jaringan lunak, yang seluruh permukaannya terdiri dari papila yang memiliki area permukaan yang luas. Berbagai organisme ditemukan berkolonisasi pada dorsum lidah. Oleh karena itu, pembersihan lidah sangatlah penting, mengingat permukaan dorsum lidah adalah tempat utama bagi pertumbuhan mikroorganisme, khususnya bakteri anaerob, sehingga pembersihan lidah selain dapat mengurangi halitosis juga dapat mengeliminasi sebagian bakteri fakultatif anaerob dan obligat anaerob yang berperan dalam penyakit periodontal. Macam macam pembersih lidah Terdapat dua tipe pembersih lidah, pertama adalah tipe kikis yang akan mengikis plak di permukaan lidah Anda, dan kedua adalah tipe sikat. Masing- masing tipe memiliki kemampuan berbeda dalam membersihkan lidah. Berikut akan kami jelaskan lebih detail mengenai kedua tipe tersebut. Tipe sikat Bulu sikat pada produk tipe ini dapat menjangkau area mulut yang lebih dalam ketika Anda menjulurkan lidah. Dengan begitu, produk tipe sikat mampu mencapai area yang sulit dijangkau, dan menyingkirkan sumber bau tak sedap dari mulut Anda. Namun, lidah merupakan bagian tubuh yang mudah terluka. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan bulu sikat yang terlalu keras seperti bulu sikat gigi. Tipe kikis Tipe kikis atau biasa disebut scraper ampuh untuk membersihkan permukaan lidah Anda. Meski cukup sulit untuk menjangkau area lidah yang terlalu dalam, tipe kikis terutama yang dibuat dari material empuk seperti silikon, tidak akan melukai lidah Anda ketika digunakan. Selain itu, produk ini juga akan bersih kembali setelah Anda bilas dengan air. Penting untuk diingat, pembersih lidah tipe kikis yang dibuat dari material terlalu empuk justru kurang efektif untuk membersihkan lidah. Karena itu, Anda juga bisa memilih pembersih lidah tipe kikis yang agak kaku, tetapi tetap nyaman digunakan. Cara melakukan pembersihan lidah Inilah cara lengkap membersihkan rongga mulut di pagi dan malam hari. Sikat gigi, pakai benang gigi, dan bilas rongga mulut seperti biasanya. Setelah itu, julurkan lidah dan jalankan scraper sekali atau dua kali dengan tekanan ringan di seluruh permukaan lidah mulai dari bagian belakang lidah sampai ke bagian depan. Langkah ini seharusnya tidak menyakiti atau merusak lidah. Kalau terasa sakit, kurangi tekanan scraper. Tiap kali menyeka lidah, bilas alatnya dengan air hangat. Bilas lagi di kali kedua menggunakannya. Setelah itu, berkumurlah. Ini adalah langkah terakhir yang cepat dan sederhana, tetapi dapat membantu menjaga mulut Anda terasa bersih. Benang Gigi/ Dental Floss Tujuan Penggunaan Benang Gigi Benang gigi digunakan secara manual untuk disela-sela gigi atau celah interdental / proksimal dari gigi. Selain untuk membersihkan plak gigi, tujuan penggunaan benang gigi , antara lain : menghilangkan plak dan debris yang melekat pada gigi, restorasi gigi, alat-alat orthodontik, gigi tiruan cekat, permukaan interproksimal, disekitar gingival, dan implan menolong operator / klinisi mengidentifikasi interproksimal kalkulus, tambalan yang overhanging atau berlebihan, atau lesi karies interproksimal mencegah lesi karies interproksimal mengurangi risiko gusi berdarah digunakan sebagai alat untuk memoles (polishing) atau sebagai bahan kemoterapetik pada daerah interproksimal dan subgingival. Macam Benang Gigi Macam benang gigi (dental floss) terdiri dari benang gigi berlapis lilin dan tidak dilapisi lilin. Keduanya memiliki efektivitas yang sama dalam membersihkan permukaan proksimal. Tipe benang gigi yang tidak berlapis lilin dianjurkan untuk membersihkan daerah kontak yang agak renggang, sementara benang gigi yang berlapis lilin cocok untuk ruang interdental yang sempit (Fedi & Vernino, 2004). Cara Penggunaan Dental Floss Benang Gigi Tanpa Pemegang Khusus Benang gigi yang digunakan kurang lebih sepanjang 30 cm, kemudian kedua ujungnya dilingkarkan kepada kedua jari tengah atau hanya satu ujungnya dilingkarkan sedangkan ujung lainnya dipegang dengan kuat. Jarak anatara kedua jari kurang lebih 7,5 cm, dengan telunjuk floss ditempatkan pada saku gusi didistal molar terakhir rahang bawah. Jari telunjuk diletakan dekat pada gigi supaya dapat mengontrol gerakan yang dilakukan kemudian permukaan gigi tersebut digosok dengan gerakan gergaji turun-naik sebanyak enam atau tujuh kali. Benang harus mencapai gingival attachment tanpa melukai jaringan lunak tersebut. Setelah daerah tersebut dibersihkan, benang diangkat kemudian bagian benang yang telah dipakai digulungkan pada satu jari sedangkan ujung lainya diulur sehingga jarak antara dua jari tetap 7,5 cm. Lalu pembersihan dilanjutkan di daerah interdental selanjutnya permukaan mesial molar terakhir dan permukaan distal molar didepannya dibersihkan. Dengan gerakan gergaji, benang dimasukan diantara gigi mulai titik kontak. Mula-mula permukaan mesial gigi molar terakhir dibersihkan dengan kedua jari telunjuk ditekankan ke distal agar benang mengelilingi permukaan mesial gigi tersebut. Setelah itu permukaan distal molar di depanya digosok 6 sampai 7 gerakan turun-naik dengan gerakan gergaji. Untuk rahang atas, benang dipegang dengan cara yang sama tetapi yang digunakan untuk menempatkan benang adalah ibu jari tangan kiri dan kanan (Fione., et al, 2015). Benang Gigi dengan Pegangan Khusus Pemegang benang gigi adalah sebuah alat yang dipakai untuk menghindarkan penggunaan jari didalam mulut. Benang gigi (dental floss) dengan pegangan khusus direkomendasikan penggunaan pada: orang berkebutuhan khusus (keterampilan manual yang kurang, bentuk tangan yang besar, keterbatasan untuk membuka mulut), mempunyai reflek muntah, rendahnya motivasi pada penggunaan benang gigi secara tradisional/manual (Fione et al., 2015). Obat Kumur atau Mouth Wash Definisi Mouthwash merupakan larutan air yang digunakan sebagai pembersih untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut, estetika dan keseragaman nafas (Handayani., et al, 2016). Menurut definisi yang lain, mouthwash adalah larutan yang biasanya mengandung bahan penyegar nafas, astringen, demulsen, atau surfaktan, atau antibakteri untuk menyegarkan dan membersihkan saluran pernafasan yang pemakaiannya dengan berkumur (Anastasia., et al, 2017). Umumnya mouthwash mengandung bahan antibakteri dengan komponen utama berupa alkohol lebih dari 20%, yang dapat memicu terjadinya kanker mulut (Handayani et al., 2016). Usia Penggunaan Mouth Wash Anak usia di bawah 6 tahun tidak disarankan menggunakan mouthwash, kecuali mendapat resep dari dokter gigi. Ini karena refleks menelan anak pada usia tersebut masih belum sempurna. Kandungan Obat Kumur Pada dasarnya, obat kumur diperuntukan untuk menyempurnakan proses pembersihan gigi sekaligus memberikan manfaatlain. Selain itu, berbagai kandungan dalam obat kumur juga memberikan manfaat yang mungkin belum diketahui. Berikut di antaranya: Minyak esensial (essential oil) Dilansir dari National Institute of Environmental Health Science, minyak esensial adalah jenis minyak yang diperoleh dari proses distilasi (penyulingan). Minyak ini berasal dari ekstrak tumbuhan yang mempertahankan bau dan rasa alami dari sumbernya. Manfaat dari minyak esensial pada tubuh bergantung pada jenis tanaman yang menjadi sumbernya. Maka dari itu, tidak heran jika beberapa jenis minyak esensial sering dijumpai di beberapa produk obat kumur yang sama. Contoh dari minyak esensial yang terdapat dalam obat kumur antiseptik, yakni: thymol, methyl salicylate, dan menthol eucalyptol Fluorida Tak hanya menjadi kandungan dalam pasta gigi, fluorida juga biasanya merupakan salah satu kandungan dalam obat kumur. Berdasarkan NHS, fluorida merupakan mineral yang bisa ditemukan secara alami dalam air dengan jumlah yang bervariasi. Manfaat dari fluorida sendiri adalah membantu mencegah kerusakan gigi. Untuk itu, beberapa jenis obat kumur memiliki fluorida sebagai kandungan pelindung gigi. Namun, perlu diingat pemakaian obat kumur jenis ini tidak boleh bersamaan dengan penggunaan pasta gigi yang juga mengandung fluorida karena manfaat fluorida dari pasta gigi bisa berkurang. Chlorhexidine Dilansir dari laman American Dental Association, kandungan chlorhexidine dan minyak esensial bermanfaat untuk membantu mengontrol plak pada gigi dan penyakit pada gusi. Kandungan dalam obat kumur satu ini juga bisa membantu mengurangi bau mulut, terutama pada mereka yang merupakan perokok aktif. Triclosan Berdasarkan Food and Drug Administration, triclosan merupakan senyawa yang banyak digunakan dalam produk dengan tujuan untuk mengurangi atau mencegah kontaminasi bakteri. Triclosan umum digunakan dalam pasta gigi dan juga bisa ditemukan dalam obat kumur. Selain itu, penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Padjadjaran juga menemukan bahwa kandungan triclosan dan cetylpyridinium chloride dalam obat kumur efektif untuk membantu mengurangi plak pada gigi. Cetylpyridinium chloride Cetylpyridinium chloride efektif untuk mengurangi plak pada gigi. Tak hanya itu, berdasarkan penelitian yang dilansir dari laman Harvard Health Publishing, obat kumur yang mengandung cetylpyridinium chloride dan chlorhexidine dapat mengurangi bakteri penyebab bau mulut. Manfaat Obat Kumur Penggunaan obat kumur membantu membersihkan sisa-sisa makanan di mulut secara maksimal dibanding dengan menyikat gigi saja. Manfaat lain dari penggunaan mouthwash, antara lain : Mengurangi kondisi asam pada mulut. Memberikan asupan mineral pada gigi. Mencegah pembentukan plak gigi dan peradangan pada gusi. DAFTAR PUSTAKA Anastasia, A., Yuliet, & Tandah, M. R. (2017). Formulasi Sedian Mouthwash Pencegah Plak Gigi Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L) dan Uji Efektivitas pada Bakteri Streptococcus mutans. GALENIKA Journal of Pharmacy, 3(1), 84–92. Fedi, P. F., & Vernino, A. R. (2004). Silabus Periodonti (IV). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Fione, V. R., Bidjuni, M., & Kowaas, A. (2015). Efektivitas Penggunaan Benang Gigi (Dental Floss) terhadap Plak Indeks. Infokes, 10(1). Handayani, F., Warnida, H., & Nur, J. S. (2016). Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Streptococcus mutans dari Sediaan Mouthwash Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.). Media Sains, 9(1), 74–84. Idham, Nurrahma, R., & Samad, R. (2013). Penggunaan Tongue Scraper dan Kebersihan Gigi dan Mulut setelah Penyuluhan pada Anak Panti Asuhan Ashabul Kahfi Makassar. Dentofasial, 12(1), 19–23. Nurrosyidah, L. H., & Wahjudi, M. (2017). Efek “Tongue Cleaner Ex” dalam Mengurangi Jumlah Bakteri Patogen dalam mulut. Akademi Kesehatan Rustida. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Disampaikan dalam Kegiatan Pelatihan Dokter Kecil SDN Palebon 01 Kelurahan Tlogosari Wetan Kecamatan Pedurungan Kota Semarang POKOK BAHASAN : Perilaku yang Memengaruhi Kebersihan Gigi dan Mulut SUB POKOK BAHASAN : 1. Perilaku Menyikat Gigi Perilaku Diet Pemeriksaan Gigi Rutin SASARAN : 31 Siswa SDN Palebon 01 TEMPAT : Aula SDN Palebon 01 HARI, TANGGAL : Selasa, 04 Oktober 2022 DURASI : 60 menit TUJUAN INSTRUKSIONAL Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran diharapkan dapat mengetahui dan memahami perilaku baik dan buruk yang memengaruhi kebersihan gigi dan mulut. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat menjelaskan perilaku menyikat gigi yang baik dengan benar tanpa melihat catatan. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat menjelaskan perilaku diet yang memengaruhi kebersihan gigi dengan benar tanpa melihat catatan. Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat menjelaskan kebiasaan melakukan pemeriksaan gigi rutin dalam memengaruhi kebersihan gigi dan mulut dengan benar tanpa melihat catatan. METODE Ceramah Tanya Jawab MEDIA Powerpoint Modul kader Kuesioner pretest dan posttest PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM) No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta 1 5 menit Pembukaan g. Menyapa dan mengucap salam h. Apersepsi Menjawab salam, memperhatikan, dan memahami 2 45 menit Penyampaian materi Tanya jawab Memperhatikan, memahami, dan bertanya 3 10 menit Penutup g. Menyampaikan simpulan h. Mengucapkan terimakasih dan salam penutup Memperhatikan, memahami, dan menjawab salam MATERI PERILAKU MENYIKAT GIGI Menyikat gigi setiap hari merupakan salah satu cara untuk menjaga kebersihan gigi. Namun masih ada yang melakukan sikat gigi yang salah atau asal sikat saja. Kesalahan menyikat gigi dapat menyebabkan berbagai masalah kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Berikut ini beberapa perilaku menyikat gigi yang tidak tepat : Tidak Cukup Lama Menyikat Gigi Salah satu kesalahan menyikat gigi yang paling umum adalah menyikat gigi dengan terburu-buru. Durasi menyikat gigi yang direkomendasikan American Dental Association adalah dua menit. Durasi tersebut digunakan selama satu menit untuk gigi-gigi rahang atas dan satu menit berikutnya untuk gigi-gigi rahang bawah. Menurut The Journal of Dental Hygiene, menyikat dua menit dapat membersihkan plak gigi 26 persen lebih banyak daripada menyikat gigi selama 45 detik. Untuk memastikan durasi menyikat gigi, dapat dilakukan dengan menggunakan timer, memerhatikan jam dinding kamar mandi, atau menggunakan sikat gigi elektrik karena waktunya sudah tersetting otomatis. Menyikat Gigi Terlalu Keras Menyikat gigi dengan tekanan yang keras terkadang memberikan sensasi bahwa gigi telah benar-benar bersih. Namun kenyataannya. menyikat gigi dengan keras dapat menyebabkan tergerusnya enamel sedikit demi sedikit sehingga meningkatkan sensitifitas pada gigi. Selain itu, menyikat gigi terlalu keras dapat berpengauruh pada gusi dimana sikat dapat menekan perlekatan gusi ke gigi sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan gusi. Akibatnya sebagian dari akar gigi bisa terbuka. Area yang terbuka itu dapat menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan dari luar, seperti rasa panas atau dingin. Menggunakan Sikat Gigi dengan Bulu Sikat Keras Terdapat banyak jenis sikat gigi dengan bulu sikat jenis hard, medium, dan soft serta tangkai sikat lurus dan melengkung. Penggunaan bulu sikat yang keras dapat mengikis enamel serta melukai gusi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan: Jika mengalami gusi berdarah saat menyikat gigi, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah pemilihan jenis bulu sikat gigi yang terlalu keras. Jika memiliki gusi yang normal berwarna merah muda, tidak mudah berdarah, dan tidak mengalami penurunan gusi, Anda lebih bebas untuk memilih sikat gigi. Jika memiliki beberapa gigi yang mengalami penurunan gusi atau gigi sensitif, disarankan menggunakan bulu sikat lembut. Kepala Sikat Gigi Terlalu Besar Penggunaan sikat gigi yang terlalu besar menjadi salah satu kesalahan dalam menyikat gigi. Pemilihan ukuran kepala sikat harus sesuaidengan mulut masing-masing individy, tidak terlalu kecil atau besar. Selain bulu dan tangkai sikat, kepala sikat gigi pun variatif. Ada yang berbentuk seperti kapsul dan lebih panjang, membulat di tengah dan lebih pendek, dan mengecil di bagian ujung. Individu yang memiliki kemampuan membuka mulut lebar dan besar dapat lebih leluasa untuk memilih jenis kepala sikat gigi. Sementara, itu, individu dengan kemampuan membuka mulut terbtas atau memiliki gigi yang penuh sampai paling ujung belakang maka sebaiknya memilih sikat gigi dengan kepala yang mengecil di bagian ujung. Dengan begitu, sikat gigi akan mampu membersihkan sampai ke celah terujung di gigi geraham paling belakang. Sikat Gigi Lama Tak Diganti Sikat gigi yang lama tidak diganti adalah jenis sikat gigi yang salah untuk digunakan. Sikat gigi yang lama tidak diganti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya karena bulu sikat yang digunakan dalam waktu yang lama akan mekar, tidak lurus, dan cenderung kasar. Bila sikat gigi yang sudah terlalu lama tetap digunakan maka aktivitas sikat gigi menjadi tidak efektif dalam membersihkan sisa makanan dan plak gigi bahkan dapat melukai jaringan- jaringan di dalam rongga mulut. Sikat gigi sebaiknya diganti setiap tiga bulan sekali sehingga dapat berfungsi maksimal sebagai alat kebersihan gigi. Metode Flossing Kurang Tepat Menjaga kebersihan gigi tak cukup hanya dengan menyikat gigi. Perlu juga dilakukan flossing atau membersihkan gigi dengan benang, agar sisa makanan dan plak di sela-sela gigi bisa bersih sepenuhnya. Nah, cara sikat gigi yang salah juga meliputi flossing yang tidak tepat. Menurut The American Dental Association, tindakan flossing dapat membersihkan plak di antara sela- sela gigi hingga 80 persen. Namun, bila dilakukan dengan cara yang salah, flossing dapat menyebabkan sisa makan terdorong ke dalam saku gusi, dan malah masuk lebih dalam lagi. Kondisi tersebut berisiko menyebabkan karies pada akar gigi. Menyikat Gigi dengan Teknik yang Salah Meski rajin dilakukan, cara sikat gigi yang salah kerap kali ditemui, misalnya menyikat gigi dengan gerakan atas bawah. Padahal, gerakan ini akan mendorong gusi ke arah akar sehingga dapat menyebabkan sebagian akar gigi terbuka. Pada sebagian orang, kondisi ini akan membuat gigi menjadi sensitif. Tidak Menyikat Gigi Sebelum Tidur Tidak menyikat gigi sebelum tidur setelah ngemil termasuk kesalahan menyikat gigi. Kebiasaan ini dapat kerusakan gigi karena sisa makanan yang tidak dibersihkan akan menempel di gigi semalaman. Selain itu, pada waktu tidur, produksi air ludah berkurang sehingga mulut akan menjadi lebih kering. Fungsi air ludah adalah untuk daya selfcleansing gigi, membersihkan daerah di sekeliling leher gigi, tempat biasanya sisa makanan menumpuk. Jika hal ini dilakukan setiap hari, lama kelamaan permukaan gigi yang terkena serangan asam dari bakteri akan terkikis sehingga menyebabkan karies gigi. Jadi, masih lebih baik Anda terlewat sikat gigi saat mandi sore, daripada melewatkan rutinitas sikat gigi sebelum tidur. Terlalu Sering Menyikat Gigi Salah satu kesalahan lain dalam menyikat gigi adalah terlalu sering menyikat gigi. Bila Anda langsung sikat gigi setelah makan, kebiasaan ini perlu dihindari. Pasalnya, sikat gigi dilakukan terlalu sering, apalagi dengan tekanan yang keras, berpotensi merusak perlekatan gusi. Terutama jika Anda makan makanan atau minuman yang bersifat asam, misalnya jus, soda, alkohol, air lemon, jeruk, saus cuka, dan sebagainya. Sebaiknya tunggu satu jam sebelum menyikat gigi. Sebab, asam dari makanan dapat melunakkan lapisan email gigi. Jika lapisan email yang lunak disikat, maka mineralnya akan larut dan hilang dari permukaan gigi. Hal ini akan menyebabkan demineralisasi. Jika terjadi terus menerus, maka akan menyebabkan karies gigi dan bisa memicu terjadinya gigi berlubang. Sikat gigi yang salah juga terjadi ketika Anda terlalu fokus pada bagian luar gigi. Alasannya, gigi bagian itulah yang paling terlihat saat kita berbicara atau tertawa. Namun sebenarnya, yang paling esensial untuk dibersihkan adalah sisi bagian dalam gigi. PERILAKU DIET Rajin sikat gigi dan berkumur setiap hari memang dapat membantu membersihkan gigi dari sisa makanan. Namun, agar gigi sehat dan kuat, asupan nutrisi juga harus menjadi perhatian. Untuk menjaga kesehatan rongga mulut, Anda bisa menerapkan pola makan berikut ini: Buah, sayuran, biji-bijian, makanan berprotein, serta makanan yang kaya akan kalsium yang seimbang. Diet tersebut merupakan nutrisi penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Contoh makanan yang tinggi akan kalsium adalah susu rendah lemak atau bebas lemak, yoghurt, keju, kedelai, ikan salmon, kacang almon, dan sayuran berdaun hijau tua. Itu semua diketahui dapat membantu meraih gigi dan tulang yang kuat. Asupan fosfor. Tak hanya baik untuk kondisi tulang, fosfor juga dibutuhkan untuk menjaga gigi tetap sehat dan kuat. Mineral fosfor banyak ditemukan dalam makanan seperti telur, ikan, daging tanpa lemak, susu, dan kacang- kacangan. Asupan vitamin. Asupan vitamin yang disarankan adalah vitamin A, C, dan D. Vitamin A dapat membantu mencegah kerusakan pada gigi, yang bisa didapat dari konsumsi buah dan sayuran seperti wortel, paprika, ubi jalar, bayam, mangga, pepaya, aprikot, dan sebagainya. Vitamin C membantu memperkuat jaringan ikat gusi, pematangan kolagen, serta menjaga integritas ligamen periodontal, sehingga bisa mencegah penyakit gusi akibat peradangan. Penuhi asupannya lewat makanan seperti jeruk, tomat, stroberi, kiwi, dan lain- lain. Satu lagi vitamin yang tak kalah penting adalah vitamin D, yang dibutuhkan agar penyerapan kalsium lebih baik. Sumber vitamin D yang baik selain sinar matahari adalah telur dan ikan laut seperti cod, salmon, sarden, atau tuna. Konsumsi air putih American Dental Association (ADA) menganjurkan untuk selalu minum air putih sehabis makan. Sebab, air putih dapat membantu membersihkan sisa- sisa makanan penyebab gigi berlubang yang tertinggal di sela-sela gigi. Tak hanya itu, frekuensi makan juga harus dijaga. Semakin sering Anda ngemil, terutama di antara waktu makan, semakin besar kemungkinan untuk asam menyerang permukaan gigi yang dapat menyebabkan lubang di gigi. Bila ingin ngemil, hindari konsumsi makanan atau minuman yang manis. Prioritaskan opsi yang lebih sehat seperti buah, sayuran, yoghurt, atau keju. Makanan tersebut dapat memproduksi air liur lebih banyak. Ini berfungsi untuk menetralisir asam di mulut. Bila asupan nutrisi sudah terjaga, rutinitas menyikat gigi tetap harus dilakukan. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Bahan Makanan yang Baik Untuk Kebersihan dan Kesehatan Gigi Susu dan telur. Susu dan kuning telur adalah sumber terbaik dari kalsium dan vitamin D. Tubuh Anda membutuhkan dosis tertentu vitamin D untuk menyerap kalsium, yang pada akhirnya akan bermanfaat untuk menguatkan tulang dan gigi. Keju dan yoghurt Makanan yang kaya akan kalsium dan fosfor dapat melindungi enamel gigi dan mengganti mineral dalam gigi. Keju rendah lemak dan plain yoghurt rendah lemak merupakan makanan sumber kalsium yang bisa Anda jadikan pilihan enak untuk menjaga kesehatan gigi Anda. Apalagi yoghurt juga kaya akan kasein, protein susu yang berperan membantu remineralisasi gigi. Seledri, Wortel, dan Sayuran Renyah Lainnya Sama halnya dengan bagian tubuh lainnya, gigi juga membutuhkan latihan agar tetap kuat dan tajam. ini dapat menstimulasi aliran air liur dan dapat membersihkan permukaan gigi Anda, membuatnya tampak lebih putih. Apel Banyak manfaat yang diberikan apel untuk kesehatan termasuk kesehatan gigi. Apel dan makanan tinggi serat lainnya bermanfaat untuk membersihkan plak yang menempel pada gigi. Makanan yang Buruk Bagi Kesehatan Gigi Jeruk, Lemon, dan Anggur. Bukan sesuatu yang mengejutkan jika buah-buahan sumber vitamin C ini kaya akan asam sitrat yang merupakan penyebab nomor 1 terjadinya erosi pada enamel gigi serta kerusakan pada gigi. Acar Perpaduan antara asam cuka dan gula merupakan resep sempurna yang menimbulkan erosi pada enamel gigi karena mengandung asam yang tinggi. Kopi Bukan hal yang mengejutkan bahwa minuman yang menjadi adiktif bagi sebagian besar orang ini merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah pada gigi. Selain meninggalkan bekas pada gigi dan membuat gigi menjadi kuning, asam tannic yang terkandung dalam kopi (dan beberapa jenis teh) juga menjadi penyebab rusaknya lapisan enamel gigi. Permen Sebagian besar ibu tidak mengijinkan buah hati mereka mengonsumsi permen dalam jumlah yang banyak dan frekuensi yang terlalu sering karena tidak ingin gigi buah hati mereka rusak. They are right. Mengonsumsi terlalu banyak gula yang terkandung permen dapat menyebabkan kerusakan pada gigi seperti gigi berlubang. PEMERIKSAAN GIGI RUTIN Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Gigi Rutin Pemeriksaan gigi oleh dokter gigi bisa mendeteksi dan mengobati berbagai gangguan yang umum menyerang area mulut. Misalnya saja gigi berlubang (karies) dan penyakit gusi. Lubang gigi yang terlanjur parah bisa menimbulkan infeksi yang menyebar hingga ke akar dan menimbulkan bengkak (abses). Pada orang dengan daya tahan tubuh rendah, infeksi bisa menyebar hingga organ tubuh lain misalnya sinus, rahang, hingga ke daerah leher dan dada. Sayangnya, kebanyakan orang tidak sadar akan masalah gigi dan mulut yang mereka alami. Padahal, semakin dini penyakit terdeteksi, perawatan akan semakin sederhana, biaya semakin murah, risiko sakit akan semakin kecil. Frekuensi Pemeriksaan Gigi Rutin Orang dewasa disarankan untuk periksa gigi rutin tiap 6 bulan sekali. Namun, apabila ada keluhan pada gigi dan mulut, Anda disarankan untuk langsung datang ke dokter gigi. Frekuensi kunjungan 6 bulan sekali tersebut juga tidak sama untuk semua orang. Jika Anda memiliki gangguan metabolisme atau penyakit sistemik dan berisiko mengalami penyakit gigi dan mulut, Anda akan dianjurkan untuk periksa gigi setiap 3 bulan sekali. Anak-anak juga disarankan untuk rutin cek gigi setiap 6 bulan sekali, mulai dari usia 6-7 bulan ketika gigi susu pertama mereka sudah tumbuh, Selanjutnya, teruslah membawa anak ke dokter gigi walaupun tidak ada keluhan apapun. Selain untuk kontrol berjangka, ini juga bertujuan untuk mengenalkan anak terhadap dokter gigi, perawat, klinik gigi agar nantinya tidak takut jika sewaktu-waktu butuh prosedur dental. Tindakan dalam Pemeriksaan Gigi Rutin Pemeriksaan kondisi gigi dan jaringan pendukungnya Pembersihan rongga mulut secara menyeluruh DAFTAR PUSTAKA https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/pentingnya-periksa-gigi- rutin/ https://m-klikdokter- com.cdn.ampproject.org/v/s/m.klikdokter.com/amp/3636615/diet- terbaik- untuk-jaga-kesehatan-gigi-dan- mulut?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3 D#aoh=1 6321190414313&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%2 0%251%2 4s&share=https%3A%2F%2Fwww.klikdokter.com%2Finfo- sehat%2Fread%2F3636615%2Fdiet-terbaik-untuk-jaga-kesehatan-gigi-dan- mulut https://m-klikdokter- com.cdn.ampproject.org/v/s/m.klikdokter.com/amp/3632564/jangan- ditiru-ini- cara-menyikat-gigi-yang- salah?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3 D#aoh=1 6321054084861&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%2 0%251%2 4s&share=https%3A%2F%2Fwww.klikdokter.com%2Finfo- sehat%2Fread%2F3632564%2Fjangan-ditiru-ini-cara-menyikat-gigi-yang-salah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kesehatan gigi dan mulut